12/04/2012

Deadline story


Rasanya seperti skripsi dibakar didepan mata.

Mungkin itulah ungkapan yang tepat yang untuk bisa menggambarkan betapa pentingnya tulisan blog yang telah dibuat jauh sebelum deadline, tapi tidak terkirim saat hari H. Semua materi dari mulai sejarah, opini-opini, review dan semua pengalaman telah dituangkan dan disusun rapi agar bisa memenangkan sebuah kompetisi blog yang diadakan pemerintah DKI Jakarta, tapi apa daya, semua tidak berjalan sesuai rencana.

Semua bermula saat hari deadline ketika  akan submit sebuah tulisan pada sebuah media online. Karena itu merupakan salah satu syarat lomba selain memasang banner dan mem-posting isi tulisan pada blog.  Ketika malam deadline, saya sudah menyadari  tidak mempunyai pulsa modem yang cukup,  saya pikir  data 70 ribu kb cukup untuk hanya meng-edit sebuah tulisan dalam blog dan mensubmit-nya. Semua tulisan saya susun ulang dan tulisan saya tinjau  kembali  agar kesalahan saat penulisan bisa ditemukan. Tetapi hal yang ditakutkan datang membunuh harapan. Pulsa modem habis!!! * hadiah macbook yang saya perjuangkan hilang entah kemana*

Ya, inilah problem utama gak punya pulsa modem, menderita! Bagi sebagian orang,  pulsa modem lebih berharga dibandingkan pulsa telepon, pulsa modem adalah nafas kehidupan! Hanya tinggal satu langkah lagi saya lakukan, macbook sudah didepan mata. Membayangkan ketika awarding di Jakarta, saya lah pemenang hadiah utama macbook itu. Hanya tinggal menekan tombol SUBMIT kawan! Waktu menunjukkan pukul 23.00 sedangkan deadline pukul 23.59 malam tersebut. Bisa kalian bayangkan kengeriannya, ketika hari demi hari, kalian sempatkan untuk menyisihkan waktu untuk menulis tetapi semua perjuangan itu hilang tak membekas  pada malam deadline karena tulisan tidak terkirim. Ahh.. not a lucky night.

Mungkin inilah yang dimaksud dengan kuasa Allah. Karena ketika tuhan sudah berkehendak, maka terjadilah.  Alam semesta tidak mungkin bisa membantah tuan nya, mereka tak kuasa untuk membangkang. Apa daya, kita makhluk lemah. Kesal memang rasanya, tapi saya mencoba untuk bisa berfikir positif. Semua kejadian saya fikir akan ada hikmahnya. Kehendak tuhan memang tak pernah terbayangkan imajinasi.

Memang terlihat seperti sebuah skripsi  yang telah kita kerjakan tapi dibakar didepan mata, dan semua data skripsi di PC dan FD hilang tak tahu kemana.

Apa yang bisa kita ambil dari pengalaman tersebut?? Klassik dan sederhana sebenarnya, ketika mempunyai sebuah pekerjaan, kebiasaan kita menunda adalah yang terburuk!! Kita selalu menunda pekerjaan, sehingga sebuah pekerjaan yang awalnya kita rasa mudah pada saat kita tunda terasa sulit bahkan tidak bisa kita kerjakan. Pengalaman adalah guru yang sebenarnya. Kebiasaan ini harus kita eksekusi mati.

Aristoteles quotes. source: pinterest.com



No comments:

Post a Comment