November memang identik dengan bulan pahlawan. Karena pada tanggal 10 bulan tersebut, dikenang sebagai hari pahlawan. Pada hari itu, kita bisa mengenang jasa-jasa para pahlawan, mengambil hikmah saat masa-masa penjajahan, dan yang terpenting adalah apresiasi kita terhadap para pembangun dan pejuang revolusi bangsa ini.
Hari ini memang berbeda dengan hari yang lalu. Dulu revolusi sekarang reformasi, tetapi definisi kepahlawanan tidak akan pernah berubah. Dulu Bung Tomo bersama para serdadunya, tanpa pikir panjang berjuang menghadapi para penjajah dengan bambu runcing dan senapan Lee-enfield (Senapan laras panjang dengan amunisinya diisi satu-satu) yang berhasil dirampas oleh tentara Indonesia dari para penjajah Belanda. Mereka kemudian menyerbu tentara NICA yang bersenjata lengkap. Menurut logika dan pemikiran manusia, proses perlawanan ini tidak akan pernah berhasil, karena "Bambu runcing VS Great Weapon" pasti sudah bisa ditentukan siapa pemenangnya. Tapi siapa sangka? Mereka tidak peduli dan terus berjuang sampai titik darah penghabisan, modal semangat kemerdekaan dan restu dari Allah SWT yang mereka punya bisa mengubah keadaan imaginatif tersebut. Mereka tetap berusaha meskipun harapannya kecil. Yang penting Merdeka!! Pelajaran no. 1 : Kesuksesan hanya milik mereka yang tetap berusaha dan berusaha meskipun menurut penilaian orang lain tidak mungkin.
Memang tidak mudah menemukan kembali Pahlawan besar macam Bung Tomo zaman sekarang ini. Sosok Dahlan Iskan bisa kita teladani dan kita analogikan dengan para pahlawan zaman dulu. Ia berani mengambil sikap menjadi whistleblower sejati (berani mengorbankan dirinya sendiri demi kepentingan umum). Mengungkapkan semua kasus dan mafia-mafia anggota dewan yang memeras BUMN yang berdampak merugikan negara dan khalayak umum. Kita lebih banyak membutuhkan orang seperti ini. Pelajaran no. 2: Katakanlah kebenaran, walaupun pahit rasanya.
Sebenarnya, apa ciri-ciri pahlawan? Perilaku pahlawan yang dideskripsikan oleh Prof. Zimbardo (Psikolog kondang asal US, stanfford university) memiliki ciri, bertindak spontan, tidak berfikir panjang, berani melakukan sesuatu yang penuh resiko untuk dirinya sendiri, keluarga, karier ataupun segala macam kemuliaan yang telah dimilikinya meskipun tingkat keberhasilannya itu kecil. Kata kunci pahlawan adalah: Rela berkorban. "Dari manusia untuk kemanusiaan". Kita yang berjuang siang malam untuk menamatkan pendidikan secara tidak langsung berkorban waktu dan telah berlaku spontan agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri.
Hari ini memang berbeda dengan hari yang lalu. Dulu revolusi sekarang reformasi, tetapi definisi kepahlawanan tidak akan pernah berubah. Dulu Bung Tomo bersama para serdadunya, tanpa pikir panjang berjuang menghadapi para penjajah dengan bambu runcing dan senapan Lee-enfield (Senapan laras panjang dengan amunisinya diisi satu-satu) yang berhasil dirampas oleh tentara Indonesia dari para penjajah Belanda. Mereka kemudian menyerbu tentara NICA yang bersenjata lengkap. Menurut logika dan pemikiran manusia, proses perlawanan ini tidak akan pernah berhasil, karena "Bambu runcing VS Great Weapon" pasti sudah bisa ditentukan siapa pemenangnya. Tapi siapa sangka? Mereka tidak peduli dan terus berjuang sampai titik darah penghabisan, modal semangat kemerdekaan dan restu dari Allah SWT yang mereka punya bisa mengubah keadaan imaginatif tersebut. Mereka tetap berusaha meskipun harapannya kecil. Yang penting Merdeka!! Pelajaran no. 1 : Kesuksesan hanya milik mereka yang tetap berusaha dan berusaha meskipun menurut penilaian orang lain tidak mungkin.
Memang tidak mudah menemukan kembali Pahlawan besar macam Bung Tomo zaman sekarang ini. Sosok Dahlan Iskan bisa kita teladani dan kita analogikan dengan para pahlawan zaman dulu. Ia berani mengambil sikap menjadi whistleblower sejati (berani mengorbankan dirinya sendiri demi kepentingan umum). Mengungkapkan semua kasus dan mafia-mafia anggota dewan yang memeras BUMN yang berdampak merugikan negara dan khalayak umum. Kita lebih banyak membutuhkan orang seperti ini. Pelajaran no. 2: Katakanlah kebenaran, walaupun pahit rasanya.
Sebenarnya, apa ciri-ciri pahlawan? Perilaku pahlawan yang dideskripsikan oleh Prof. Zimbardo (Psikolog kondang asal US, stanfford university) memiliki ciri, bertindak spontan, tidak berfikir panjang, berani melakukan sesuatu yang penuh resiko untuk dirinya sendiri, keluarga, karier ataupun segala macam kemuliaan yang telah dimilikinya meskipun tingkat keberhasilannya itu kecil. Kata kunci pahlawan adalah: Rela berkorban. "Dari manusia untuk kemanusiaan". Kita yang berjuang siang malam untuk menamatkan pendidikan secara tidak langsung berkorban waktu dan telah berlaku spontan agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri.
Pelajaran no.3: Tetap belajar secara tidak langsung menjadikan diri kita sebagai pahlawan..
Bentuk Pemerintah dalam mengapresiasikan jasa para pahlawan, yakni dengan terbitnya uang dalam bentuk gambar para pahlawan.. kita semua tahu itu..
Kalian tahu nama pahlawan yang satu ini?
Tahu yang satu ini??
KITA COBA YANG SEDIKIT LEBIH SULIT....
Tahu gak yang ini??
Tebak ini siapa??
Nah, sobat limpaiers, jangan sampai kalian gak tahu nama2 pahlawan yang ada di uang itu sendiri. Kita harus lebih mengenal dan menghargai jasa-jasa para pahlawan dengan menjaga budaya bangsa dan semua yang telah diraih oleh para tetua kita...
Anak muda, berfikirlah effisien...
mungkin suatu saat gambar kita bisa ada di Uang Indonesia, jika kita melakukan hal'' yg berguna bagi bangsa ini, dan kita menjadi Generasi Pahlawan Indonesia O,O
ReplyDeletePahlawan sejati tidak pernah mau diakui sebagai pahlawan gan hehe
DeleteYang di uang lima sen itu ?? buset gak pernah liat uangnya.. Kesuksesan ada untuk mereka yang berjuang dengan sungguh2. Setujuu
ReplyDeleteWajar kalo belum liat.. uang jadul sih..
DeleteTau gak siapa pahlawan dalam uang 5 sen itu..? :D
Dulu rakyat kita mayoritas terdiri atas pahlawan yg berjuang bersama2... semakin ke sini, semakin gak kelihatan. Pahlawan muncul dari kalangan minoritas yang pastinya memang bakalan menerima banyak sekali kritik2 yang menjatuhkan dirinya. Tp kalo yg namanya pahlawan, mau dijatuhkan seperti apa juga pasti bakal bangkit lagi dengan semangat. :D
ReplyDeleteNice post btw...
"Yang benar itu belum tentu mayoritas"
Terimakasih bang glen atas testimoninya yang luar biasa.. :)
Deletemereka adalah pahlawan jaman dulu, tapi kita adalah pahlawan untuk sekarang dan masa yang akan datang, walau pun bukan bambu runcing yang kita gunakan, bukan darah yang kita korbankan, tapi sebuah hal kecil yang kita lakukan saat ini dapat mengubah semua..
ReplyDelete