Sudah 2 bulan ini, Indonesia sering di gembor-gembor kan dengan berita Tawuran Pelajar. Sekarang parahnya, Anak SMA pun sering melakukan aktivitas konyol tersebut. Bahkan sering sekali menimbulkan korban jiwa, Menang kalah hanyalah pemikiran semu,tak ada arti. Apa lah arti tawuran Limpaiers...?
Di daerah saya, Sukabumi. Sering sekali terjadi tawuran. Tetapi Tawuran ini lebih sering dilakukan oleh anak STM, yang notabene-nya sudah menjadi budaya dari generasi ke generasi. Mereka menganggap tradisi tersebut adalah suatu warisan budaya dari para senior-nya yang perlu dilestarikan.
Biasanya pemicu dari tawuran ini lebih kepada permasalahan yang sepele bahkan tidak spesifik sama sekali. Jika mereka ditanya penyebab tawuran pasti alasannya tidak akan memberikan sebuah jawaban yang pasti.
Dari dulu tawuran memang sudah ada, mungkin karena kecemburuan sosial, sifat ABG yang memang masih labil dan lain-lain.
Indonesia mesti berubah!
Mengapa saya mengatakan seperti itu, Indonesia mempunyai banyak para pemuda yang memiliki banyak inovasi luar biasa jika digali potensi dan dimaksimalkan secara lebih baik. Menurut saya, penyebab lain yang ditimbulkan oleh tawuran para remaja kali ini, mungkin karena mereka mempunyai banyak waktu luang sehingga mereka bisa lebih leluasa untuk nongkrong gak jelas dan menimbulkan banyak konflik. Seharusnya mereka yang mempunyai banyak waktu, bisa lebih dimanfaatkan ke hal-hal yang lebih positif. Swtidaknya hal positif itu berdampak baik pada diri sendiri, walaupun tidak pada orang lain disekitarnya..
Jika kita melihat ke masa lalu, ketika sumpah pemuda ter-ikrarkan, ketika para pemuda dari seluruh penjuru Indonesia mengucap janji persatuan. Ketika itu pula mereka bisa memberikan suatu pengaruh besar terhadap kemerdekaan Indonesia. Para pelajar Indonesia seharusnya lebih mengacu kepada senior-senior mereka waktu zaman kemerdekaan dulu.
Kalian harus lebih meyakini, bahwa jika kalian mengorbankan masa tua dengan bersenang-senang ataupun melakukan tindakan konyol seperti tawuran pada masa muda, kalian pasti akan merasakannya nanti, sesal yang selalu membayangi.. Lebih baik kita mengorbankan masa muda demi masa tua yang panjang waktunya....
Anak muda, berfikirlah effisien.
Di daerah saya, Sukabumi. Sering sekali terjadi tawuran. Tetapi Tawuran ini lebih sering dilakukan oleh anak STM, yang notabene-nya sudah menjadi budaya dari generasi ke generasi. Mereka menganggap tradisi tersebut adalah suatu warisan budaya dari para senior-nya yang perlu dilestarikan.
Biasanya pemicu dari tawuran ini lebih kepada permasalahan yang sepele bahkan tidak spesifik sama sekali. Jika mereka ditanya penyebab tawuran pasti alasannya tidak akan memberikan sebuah jawaban yang pasti.
Dari dulu tawuran memang sudah ada, mungkin karena kecemburuan sosial, sifat ABG yang memang masih labil dan lain-lain.
Indonesia mesti berubah!
Mengapa saya mengatakan seperti itu, Indonesia mempunyai banyak para pemuda yang memiliki banyak inovasi luar biasa jika digali potensi dan dimaksimalkan secara lebih baik. Menurut saya, penyebab lain yang ditimbulkan oleh tawuran para remaja kali ini, mungkin karena mereka mempunyai banyak waktu luang sehingga mereka bisa lebih leluasa untuk nongkrong gak jelas dan menimbulkan banyak konflik. Seharusnya mereka yang mempunyai banyak waktu, bisa lebih dimanfaatkan ke hal-hal yang lebih positif. Swtidaknya hal positif itu berdampak baik pada diri sendiri, walaupun tidak pada orang lain disekitarnya..
Jika kita melihat ke masa lalu, ketika sumpah pemuda ter-ikrarkan, ketika para pemuda dari seluruh penjuru Indonesia mengucap janji persatuan. Ketika itu pula mereka bisa memberikan suatu pengaruh besar terhadap kemerdekaan Indonesia. Para pelajar Indonesia seharusnya lebih mengacu kepada senior-senior mereka waktu zaman kemerdekaan dulu.
Kalian harus lebih meyakini, bahwa jika kalian mengorbankan masa tua dengan bersenang-senang ataupun melakukan tindakan konyol seperti tawuran pada masa muda, kalian pasti akan merasakannya nanti, sesal yang selalu membayangi.. Lebih baik kita mengorbankan masa muda demi masa tua yang panjang waktunya....
Anak muda, berfikirlah effisien.
Yah, momen sumpah pemuda rasanya tepat sekali untuk menghilangkan kebiasaan Tawuran yang katanya udah menjadi "Budaya".
ReplyDeleteMenurut saya pribadi, jangan pernah kita menyebutnya sebagai budaya. Ini langkah awal untuk menanamkan pemikiran pada diri sendiri bahwa tidak sepantasnya sesuatu yang negatif disebut "Budaya",
Mending tawuran sehat seperti "perisean" di Lombok.
Kan kereen.
Salam solid bro.
Terimakasih atas testimoni yang luar biasanya mas..
Deleteterus blogwalking ya,,
Salam solid!
Sama-sama mas, jangan lupa blogwalking juga ke kankunk.com
Delete