"Homesickness is the distress or impairment caused by an actual or
anticipated separation from the specific home environment or attachment
objects. Oxford English Dictionary Homesickness is a feeling one has
when missing home. Feelings of longing are often accompanied by anxiety
and depression. These symptoms may range from mild to severe.
Homesickness frequently occurs when one travels and may be exacerbated
by unfamiliar environments or foreign cultural contexts. Homesickness is
especially common in youth. Young people may experience a sense of
dread, helplessness, or separation anxiety on their first day of school,
summer camp, or on a protracted summer vacation away from parents. Many
first-year students at boarding schools or universities also experience
homesickness."
Ternyata Semua orang di dunia yang pergi jauh dari tempat tinggal kediaman yang biasa ia tempati juga merasakan hal yang sama: Homesick! entah itu pergi study untuk menuntut ilmu, tugas dinas dari atasan ataupun yang lain-lain. Perasaan ini membuat aktivitas kita menjadi terganggu! apalagi bagi mahasiswa baru yang pertama kali merantau dan pergi meninggalkan kampung halamannya.
Terbayang suasana indah kebersamaan keluarga bersama momen perumahan yang gak bisa diciptain di kost/asrama semewah atau serame apapun. Perasaan ini membuat aktivitas menjadi terganggu. Inilah yang disebut homesick.
Bagaimana menyikapi homesick ini?
Saat bayangan kampung halaman beserta suasananya kembali merasuk kedalam fikiran...?
Saat bayangan kampung halaman beserta suasananya kembali merasuk kedalam fikiran...?
banyak cara untuk mengatasi tragedi homesick ini.. pertama-tama kita lihat perjuangan orang-orang hebat terdahulu yang sekarang bisa dibanggakan oleh kampung halamannya sendiri:
- Soekarno. Our first President! pernah menjadi mahasiswa di Technische Hoogeschool Bandung (sekarang ITB) setelah menamatkan AMS-nya di Surabaya.
- Hatta merantau jauh ke Jakarta untuk sekolah di Prins Hendrik Handelschool Batavia, dan merantau benar-benar jauh ke Netherland untuk bersekolah di Rotterdamsche Handels Hoogeschool.
- Tan Malaka, pemuda Suliki bersekolah di Kweekschool Bukittinggi dan melanjutkan ke Netherland juga.
- Hamka pada usia 14 tahun sudah pergi ke tanah Jawa untuk pergi “menuntut ilmu” pada Tjokroaminoto. Setelah itu banyak rantau yang ia jelajahi: setidak-tidaknya Makasar, Medan dan Jakarta.
Para
mahasiswa ini umumnya “menghabiskan harinya” untuk membunuh rasa rindu
kampung dengan berorganisasi, misalnya Soekarno dengan Bandoeng
Studieclub-nya, dan Hatta dengan Indische (Indonesische) Vereniging-nya.Lalu, Hamka mendeskripsikan Maninjau kampung halaman tercinta
dalam berbagai karangannya, seolah-olah ia menumpahkan rasa rindu
kampung pada tulisan-tulisan itu.
Tak kalah hebat kisah para pejuang Islam dahulu ketika rasa rindu terhadap kampung halaman menikam:
contoh jauh dari kampung juga terjadi pada Rasulullah SAW ketika harus
meninggalkan Makkah kampung halamannya untuk menuruti perintah hijrah ke
Yastrib. Di rantau yang baru itu, kemudian bernama Madinah , beliau
mendirikan negara dengan sistem ajaran Islam. Rasa rindu terhadap
kampung tetap tidak bisa dihindari oleh para muhajirin, bahkan pernah
suatu saat untuk berhajipun dilarang oleh penguasa Makkah, tetapi
peristiwa Futuh Makkah telah mengobati rasa rindu kembali ke kampung halaman.
Banyak prajurit Islam setiba di Makkah yang ditaklukkan itu, mengambil
dan menciumi pasir, sebagai tanda rindu yang sangat pada kampung
halaman.
Kisah perjuangan orang-orang hebat ini saya ambil sebagian dari Wilson Gustiawan blog
Berikut cara agar kita dapat sedikit bebas dan lega dari jeratan homesick:
- Hubungi orang tua yang ada dirumah, nyatakan perasaan kita. Gunakan sebagai momen pengobat rasa rindu. Bisa melalui sms, telepon ataupun yang sedikit lebih modern, seperti video call ataupun menggunakan fasilitas yang ada pada skype/G+
- Biasanya bercengkrama dengan teman/ kakak kelas dari daerah juga bisa sedikit mengobati rasa rindu, share dengan mereka, bersifatlah terbuka.
- Kunjungi tempat makan yang menyajikan makanan daerah
- Berorganisasi dengan tempat satu daerah, layaknya sebuah paguyuban.
Penulis sering merasakan homesick. Pertama kali kena gejala homesick saat masuk jadi taruna di Sekolah tinggi perikanan, Shock berat. frustasi. Akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Tapi ini yang saya alami. akhir-akhir ini sudah terobati rasa itu, perbanyaklah dekat dengan Allah.
Disini kita kembali Rumah kita by Godbless |
Saya sudah 7 tahun keluar dari ruma (untuk sekolah dan bekerja) tapi setiap kali pulang ke rumah selalu ada kenyamanan dan ketenangan yang luar biasa.
ReplyDeletehttp://www.beanpedia.net
home sweet home
ReplyDelete